Tingjing (Engagement in chinese tradition)

Apa itu Tingjing? Tingjing adalah lamaran tradisi tionghoa (wedding engagement in chinese tradition)

Dalam Tingjing mempelai wanita akan dipakaikan kalung oleh mama dari calon mempelai pria. Tingjing cukup lama jaraknya dengan hari H pernikahan, ya disarankan jaraknya tidak terlalu lama untuk menghindari hal yang tidak mengenakan. (Semoga dipertengahan jalan menuju pernikahan si pasangan tetap langgeng meskipun menemukan ketidak cocokan, yang penting bisa saling mengerti dan memahami pasangan masing-masing)

Mulai dari prosesi, mempelai pria bersama keluarga datang bertamu, maka disarankan prosesi tingjing dilaksanakan pagi/ siang hari ( bisa dimulai pukul 10.00 - 11.00 an). Tingjing biasanya dilakukan di rumah mempelai wanita, tetapi di jaman modern ini biasanya tingjing bisa juga dilakukan di restoran atau hotel ya. Sewa tempat tentunya, dan kadang bisa meminta jasa event organizer yang siap membantu.

Untuk acara kami, acara tingjing diadakan di Narawita Agung Lumajang, karena saya penduduk Lumajang, sedangkan calon pasangan berasal dari kota Surabaya.

Keluarga pria datang membawa baki hantaran

Dan keluarga wanita (mama dan papa) menyambut kedatangan dari keluarga pria, jadi harus stand by satu jam sebelum acara ya.. jangan sampai keluarga inti pihak pria datang duluan sebelum pihak inti wanita. Perwakilan dari keluarga wanita atau MC bisa memandu acara penyambutan. (Nah masalah pai pai keluarga wanita sih diberitahu pihak Narawita kalau tidak perlu ikut pai pai. Dan mama papa nurut-nurut aja hehehe)

Baki hantaran yang dibawa oleh pihak pria akan diterima oleh penerima baki dari pihak wanita. (FYI jumlah baki harus genap ya, lalu penerima baki sebisa mungkin belum menikah. Jangan lupa ya kasih angpao untuk penerima baki supaya mereka cepat menyusul, enteng jodoh kata orang dulu hehehe)

Kemudian MC bisa membuka acara diawali dengan doa. Untuk case kami, Angku Jemmy membantu kami untuk doa pembuka supaya acara tingjing kami berjalan dengan lancar. Thank you Angku Jemmy.

Kemudian MC akan mempersilahkan keluarga pria/ perwakilan dari keluarga pria untuk menyampaikan maksud kedatangannya dan selanjutnya akan dijawab oleh keluarga wanita. (Ada baiknya jika perwakilan dari masing-masing keluarga adalah orang tua, papa atau keluarga yang dituakan).

Dari awal sampai sesi ini mempelai wanita harus bersembunyi di sebuah ruangan ya. Setelah penyampaian maksud dan balasan dari perwakilan masing keluarga, orang tua mempelai wanita bisa menjemput mempelai wanita untuk naik ke atas panggung dipandu oleh MC Shandy.

Setelah naik ke atas panggung. Mempelai wanita langsung pai pai sebagai tanda bentuk hormat ke mempelai pria, begitu juga sebaliknya. Baru kami berdua pai pai ke mama papa bersama-sama, bergantian.

Setelah itu acara pengikatan. Keluarga pria, mama akan memakaikan kalung sebagai tanda pengikat ke si wanita. Baru saat inilah sang pria dan wanita bisa disebut calon mempelai pria dan calon mempelai wanita. Dan kita bisa memanggil kedua orang tua dari pihak wanita atau pria dengan sebutan mama dan papa (walaupun kenyataannya tidak semudah itu yaa hehe.. pasti kaku dan canggung banget.. semoga mama papa dari kedua pihak memang benar-benar sayang, tulus, merestui dan menerima kami apa adanya. Amin.)

Kemudian acara selanjutnya adalah prosesi pemberian misua dan teh angco. Pemberian misua bisa dimulai dari pasangan dulu, orang tua, oma, bobo dan keluarga yang dituakan. (Kata orang dulu misua dan teh angco adalah tanda hormat kita pada orang yang lebih tua)

Sebelum acara makan-makan, mempelai pria sudah menyiapkan kata-kata sambutan sederhana yang intinya ucapan syukur, para keluarga dan tamu undangan bisa hadir diacara tingjing ini dan acara bisa berjalan dengan lancar tanpa kekurangan suatu apapun.

Baru kemudian acara makan-makan hehehe

Bersyukur sekali, kami ucapkan terimakasih banyak pada yang punya Narawita (ko Edi) dan manajer Narawita (Pak Rahmat dan Pak Wawan) sangat-sangat membantu dari sisi manapun, dari gedung, dekor, MC, makanan, dll. Dan menurut saya makanan di Narawita ini enak-enak, dan pelayanannya sangat ramah dan cepat.

Di ujung acara tidak lupa kami berfoto bersama keluarga, para tamu undangan dan teman yang kami undang. (Sebelumnya untuk mempermudah MC kami sudah mengelist nama-nama keluarga untuk foto). Puji Tuhan acara foto berjalan dengan baik.

Prosesi tingjing ini biasanya moment keluarga menentukan tanggal pernikahan. Tanggal pernikahan akan ditentukan sesuai kesepakatan keluarga setelah peninjauan dari tanggal lahir kedua calon mempelai dan orang tua calon mempelai di hari-hari berikutnya. Peninjaukan ini maksudnya untuk mencari tanggal atau hari baik ya. Biasanya, penikahan dilakukan kurang dari 1 tahun atau lebih setelah tingjing.

Jadi kesimpulannya urutan prosesi tingjing yang kami lakukan seperti ini,

1. Penyambutan

-keluarga pria datang membawa baki hantaran untuk keluarga wanita dan disambut oleh keluarga wanita

-disini keluarga saling menyerahterimakan seserahan

2. Pembukaan

-acara dibuka dengan doa (untuk doa kalian bisa menambahkan / mengganti di sebelum acara makan bersama)

-penyampaian maksud keluarga pria

-sambutan balasan oleh keluarga wanita

3. pengikat hubungan

-pemakaian kalung oleh mama dan calon mempelai pria

4. Ramah tamah

-pemberian misua dan teh angco untuk keluarga yg dituakan

-sambutan calon mempelai pria

-sebelum penutup acara, kami menyantap makan siang

-foto bersama keluarga

5. Penutup

-memberikan seserahan

- membagikan hampers pada keluarga

Seserahan/Hantaran/Hampers 

Seserahan yang kami maksud adalah seserahan yang dibawa oleh pihak pria untuk keluarga wanita. Seserahan ini bisa dikatakan sebagai oleh-oleh atau hadiah, yang pada saat keluarga pria pulang seserahan itu akan dikembalikan sebagian. Seperti yang sudah katakan hampers atau baki hantaran harus berjumlah genap. Sebaiknya dimulai dari jumlah 6, boleh 8, 10, 12 dan seterusnya. Intinya harus genap. Kenapa tidak dimulai dengan jumlah 2?

Karena 2 terlalu sedikit dan 4 mempunyai makna negatif dalam bahasa Mandarin.

Di era modern ini hampers tentu sudah beraneka ragam, jaman dulu baki berbetuk nampan atau ada juga yang bahannya seperti keranjang berbetuk rantang susun. Kalau bisa setiap item keranjang bisa diberi stiker shuangxi yang artinya double happiness. Mempelai wanita mengembalikan sebagian seserahan dan tart cake ke pihak pria. Apa saja yang harus diisi di dalam baki-baki itu?

Menurut informasi (google.com). Untuk Tingjing, semua baki isinya adalah beberapa jenis kue (dan buah) dengan maknanya masing-masing.

- Kue boy and girl, maknanya agar calon mempelai dilimpahi keturunan yang baik.

- Kue wijen, maknanya agar calon mempelai diberi rejeki yang berlimpah.

- Kue beras, maknanya agar calon mempelai dicukupkan dalam hal pangan.

- Kue bolu, maknanya agar calon mempelai diberi berkat yang terus berkembang (seperti bolu yang mengembang).

- Kue pia, maknanya agar calon mempelai diberi kesejahteraan yang berlapis (seperti kulit kue pia)

- Ting-ting, maknanya agar kehidupan calon mempelai selalu manis seperti rasa ting-ting.

Ditambah dengan buah jeruk dan apel. Biasanya jumlah ini disesuaikan dengan keluarga yang hadir.

Keliatannya ribet ya? Padahal ga seribet itu. Kami berdua rasanya santai-santai saja. Yang penting itu adalah tempat gedung (untungnya untuk MC, dekor, keyboard, misua teh angco, makanan semuanya diurus pihak Narawita jadi saya kontak-kontakan sama manajer Narawita dan briefing 2/3x kalau tidak salah dekat2 hari H), lalu cari mua, fotografer, dress. Kita tidak pakai EO, jadi yang ngarahin susunan acaranya itu MC dibantu oleh fotografernya (Sela Davina dan partner).

H-1 bulan baru cemas masalah gaun yang tidak jadi-jadi, Misua dan teh angco yang ternyata terpisah. Yang lain cuma memastikan saja.

NB: Dan biasanya kalian harus siap-siap dengan godaan di hari H - seminggu yaa. Pasti ada saja yang  buat galau, tiba-tiba ragu, gelisah, tidak yakin, sensitif, dan emosi wkwk.. enjoy the process..

Semoga pengalaman kami bermanfaat dan selamat mempersiapkan tingjing. 🎉🎉