Apa sih pentingnya memaafkan diri kita sendiri dan orang lain?

Jadi dalam proses untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik, namanya juga manusia, kita tidak akan pernah luput dengan yang namanya kesalahan. Dan kita sebagai manusia juga harus bisa untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Pernah tidak sih kalian ngebayangin kalau misalnya kalian sudah seminggu tidak buang air besar/ BAB, gimana rasanya? Pasti kan perut tidak enak, kepala pusing, mudah stress, lemas dan masih banyak lagi efek samping lama tidak BAB. Kalau kalian menahan buang air kecil saja 3 jam gimana rasanya? Hal itu sama kayak luka batin, kebencian, kepahitan, sakit hati. Mau ditahan sampai kapan? Bila kita tidak bisa memaafkan maka diri kita, jiwa kita akan sakit sendiri. Maka dari itu kita harus bisa memaafkan.

Alasan orang sulit memaafkan biasanya adalah karena hal tersebut sudah melukai hati yang paling dalam. Waittt. Ingat sebesar apapun kesalahan tersebut, kita sebagai manusia harus mampu untuk memaafkannya karena kita juga pasti pernah berbuat salah, mengecewakan hati orang lain dan sebagainya. Tuhan saja yang disakiti, dikhianati orang terdekatnya, difitnah, dicampakan bahkan sampai ada yang ingin membunuhNya.. apakah Tuhan membalas? Dia sama lho seperti kita sedih menangis tetapi Tuhan bisa memaafkan mereka, lalu kenapa kita tidak bisa?

Ayo kita sama-sama belajar memaafkan Karena dengan begitu kita bisa terhindar dari bahaya tidak memaafkan, yaitu menghancurkan rantai dendam dalam diri kita dan melangkah menuju ke kehidupan yang lebih baik. Saya percaya ketika kita memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepada kita ketenangan jiwa dan kekuatan untuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Berhentilah untuk menganggap diri kita adalah seorang protagonis yang selalu menjadi korban. Stop sampai di sini. Jangan lah sedih berlarut-larut. Jangan lah sampai kebencian ini menguasai diri anda. Saya tahu pasti ada saja kenangan masa lalu yang mampir muncul sewaktu-waktu. Tenang, yang harus kita lakukan adalah mengakui dan menerima. Dengan mengakui bahwa itu pernah terjadi, tandanya kita sudah hampir mencapai tahap mengikhlaskan. Kita manusia kan, pasti kita semua punya yang namanya luka batin, luka traumatis, pengkhianatan, bahkan penghinaan sekalipun.

Untuk kalian yang masih sulit memaafkan, kalian bukan tidak bisa memaafkan tapi belum bisa. Tuhan menciptakan kita itu sempurna, serupa dan segambar dengan citra Allah. Saya mengerti memang tidak enak rasanya kalau batin terus menerus dihantui sakit hati/kekecewaan/kepahitan yang tidak berkesudahan. Tetapi, mau sampai kapan kita seperti ini? Asal kalian tahu kitalah yang akan dan pastinya bertanggung jawab atas kebahagiaan diri sendiri, bukan mengharap datangnya bahagia dari orang lain! Tidak ada yang bisa mengembalikan waktu di kejadian masa lalu, yang bisa kalian lakukan adalah menjadikan hari ini menjadi hari terbaik di hidup kalian.

Dan cara memaafkan yang pertama adalah perlunya membuat komitmen untuk melepaskan semua masalah yang selama ini membuat hati Anda tidak tenang. Agar tidak kembali menghidupkan rasa sakit masa lalu, berhentilah untuk memikirkan dan menceritakan masalah tersebut pada orang lain. Karena yang bisa mengubah diri sendiri itu 98% itu kita. 2%nya orang lain. Jadi jangan terlalu berharap dari orang lain. Kadang kekecewaan itu merupakan pelajaran berharga yang tidak bisa dibeli pakai uang. Kadang pengkhianatan itu jg pelajaran untuk kita. Jadi kalau dipikir-pikir luka batin atau kepahitan dan segala macam itu bisa membuat kita kuat bila respon kita positif.

Be happy! You are not alone.

Comments

Popular Posts